Sabtu, 14 Januari 2012

 Wayang golek



Pengrajin wayang golek
Wayang adalah bentuk teater rakyat yang sangat popular. Orang sering menghubungkan kata “wayang” dengan ”bayang”, karena dilihat dari pertunjukan wayang kulit yang memakai layar, dimana muncul bayangan-bayangan. Di Jawa Barat, selain wayang kulit, yang paling populer adalah wayang golek. Berkenaan dengan wayang golek, ada dua macam diantaranya wayang golek papak (cepak) dan wayang golek purwa yang ada di daerah Sunda. Kecuali wayang wong, dari semua wayang itu dimainkan oleh seorang dalang sebagai pemimpin pertunjukan yang sekaligus menyanyikan suluk, menyuarakan antawacana, mengatur gamelan mengatur lagu dan lain-lain. А

[sunting] Perkembangan


Wayang Golek Sunda
Sebagaimana alur cerita pewayangan umumnya, dalam pertunjukan wayang golek juga biasanya memiliki lakon-lakon baik galur maupun carangan yang bersumber dari cerita Ramayana dan Mahabarata dengan menggunakan bahasa Sunda dengan iringan gamelan Sunda (salendro), yang terdiri atas dua buah saron, sebuah peking, sebuah selentem, satu perangkat boning, satu perangkat boning rincik, satu perangkat kenong, sepasang gong (kempul dan goong), ditambah dengan seperangkat kendang (sebuah kendang Indung dan tiga buah kulanter), gambang dan rebab.
Sejak 1920-an, selama pertunjukan wayang golek diiringi oleh sinden. Popularitas sinden pada masa-masa itu sangat tinggi sehingga mengalahkan popularitas dalang wayang golek itu sendiri, terutama ketika zamannya Upit Sarimanah dan Titim Patimah sekitar tahun 1960-an.
Dalam pertunjukan wayang golek, lakon yang biasa dipertunjukan adalah lakon carangan. Hanya kadang-kadang saja dipertunjukan lakon galur. Hal ini seakan menjadi ukuran kepandaian para dalang menciptakan lakon carangan yang bagus dan menarik. Beberapa dalang wayang golek yang terkenal diantaranya Tarkim, R.U. Partasuanda, Abeng Sunarya, Entah Tirayana, Apek, Asep Sunandar Sunarya, Cecep Supriadi dll.
Pola pengadegan wayang golek adalah sebagai berikut; 1) Tatalu, dalang dan sinden naik panggung, gending jejer/kawit, murwa, nyandra, suluk/kakawen, dan biantara; 2) Babak unjal, paseban, dan bebegalan; 3) Nagara sejen; 4) Patepah; 5) Perang gagal; 6) Panakawan/goro-goro; 7) Perang kembang; 8) Perang raket; dan 9) Tutug.
Salah satu fungsi wayang dalam masyarakat adalah ngaruat, yaitu membersihkan dari kecelakaan (marabahaya). Beberapa orang yang diruwat (sukerta), antara lain: 1) Wunggal (anak tunggal); 2) Nanggung Bugang (seorang adik yang kakaknya meninggal dunia); 3) Suramba (empat orang putra); 4) Surambi (empat orang putri); 5) Pandawa (lima putra); 6) Pandawi (lima putri); 7) Talaga Tanggal Kausak (seorang putra dihapit putri); 8) Samudra hapit sindang (seorang putri dihapit dua orang putra), dan sebagainya.

Wayang golek saat ini lebih dominan sebagai seni pertunjukan rakyat, yang memiliki fungsi yang relevan dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat lingkungannya, baik kebutuhan spiritual maupun material. Hal demikian dapat kita lihat dari beberapa kegiatan di masyarakat misalnya ketika ada perayaan, baik hajatan (pesta kenduri) dalam rangka khitanan, pernikahan dan lain-lain adakalanya diriingi dengan pertunjukan wayang golek.
  1. Sang Hyang Adhama
  2. Sang Hyang Sita
  3. Sang Hyang Nurcahya
  4. Sang Hyang Nurrasa
  5. Sang Hyang Wenang
  6. Sang Hyang Widhi
  7. Sang Hyang Tunggal
  8. Sang Hyang Rancasan
  9. Sang Hyang Ismaya
  10. Sang Hyang Manikmaya
  11. Batara Bayu
  12. Batara Brahma
  13. Batara Candra
  14. Batara Guru
  15. Batara Indra
  16. Batara Kala
  17. Batara Kresna
  18. Batara Kamajaya
  19. Batara Narada
  20. Batara Surya
  21. Batara Wisnu
  22. Batara Yamadipati
  23. Batari Durga
  24. Batara Kuwera
  25. Batara Cingkarabala
  26. Batara Balaupata
  27. Hyang Patuk
  28. Hyang Temboro
Daftar tokoh wayang yang muncul di kisah Wayang Purwa (RA Kosasih)

[sunting] Ramayana

Tokoh-tokoh Ramayana dalam budaya pewayangan Jawa diambil dan diadaptasi dari mitologi Hindu di India.

[sunting] Mahabharata

Tokoh-tokoh Mahabharata dalam budaya pewayangan Jawa diambil dan diadaptasi dari mitologi Hindu di India.

[sunting] Punakawan

Punakawan adalah para pembantu dan pengasuh setia Pandawa. Dalam wayang kulit, punakawan ini paling sering muncul dalam goro-goro, yaitu babak pertujukan yang seringkali berisi lelucon maupun wejangan.

[sunting] Versi Jawa Tengah dan Jawa Timur (wayang kulit/wayang orang)

  1. Semar
  2. Gareng
  3. Petruk
  4. Bagong

[sunting] Versi Banyumas (wayang kulit/wayang orang)

  1. Semarsemorodewo
  2. Garengnolo
  3. Petrukkanthong
  4. Baworcarub

[sunting] Versi Jawa Barat (wayang golek)

  1. Semar
  2. Cepot atau Astrajingga
  3. Dawala
  4. Gareng

[sunting] Bali

  1. Tualen
  2. Merdah
  3. Sangut
  4. Delem

[sunting] Teman para Punakawan

  1. Togog
  2. Bilung
  3. Limbuk
  4. Cangik